Sunday, April 14, 2013

“The Bitch is Dead” begitu bunyi spanduk yang dibawa oleh dua orang laki-laki pada ‘perayaan’ kematian Margaret Thatcher, mantan PM Inggris Selasa kemarin.


                Tak semua orang merasa kehilangan atas kematian mantan PM Inggris Margaret Thatcher. Bahkan ratusan orang turun ke jalan-jalan Inggris untuk merayakan wafatnya “Wanita Besi” itu. Dalam aksinya mereka membawa spanduk-spanduk yang mengejek Trather seperti “The Bitch is Dead” “Si Jalang itu Sudah Mati” dan “Rejoice – Thathcer is Dead” “Bersuka cita – Thatcher Sudah Mati”. Ada juga yang membawa poster dengan ukuran lebih kecil yang bertuliskan “Ding Dong, The Witch is Dead” “Ding dong, Si Penyihir Sudah Mati” dan tak lupa poster wajah Tratcher yang sudah ditambahi dua tanduk merah di atas kepalanya.
            Beramai-ramai para anggota perayaan kematian ini minum-minum, bersulang dan menari-nari mengikuti lagu hip-hop dan reggae yang diputar keras-keras di jalanan. Seorang wanita berumur 50 tahun mengatakan “Kami di sini untuk merayakan kematiannya”.
Seperti halnya perempuan tadi, mayoritas warga yang ikut merayakan kematian Trathcher ini berumur sekitar 40-50 tahunan. Karena merekalah yang orang-orang yang merasakan langsung kebijakan kontroversial Tratcher pada masa kepemimpinannya tahun 1979-1990. Walaupun diantara mereka terdapat juga anak-anak muda yang berumur 20-30 tahunan. Aksi ini berlangsung tidak hanya di London namun juga di kota Glasgow.
            Kebijakan Thatcher memang banyak membuat warga Inggris marah pada tahun 80an. Kebijakan itu antara lain adalah menaikkan pajak tidak langsung, membatasi imigran, privatisasi dan mengurangi dana untuk pendidikan tinggi. Kebijakan Trathcer untuk pendidikan tinggi membuatnya menjadi satu-satunya Perdana Mentri lulusan Oxford namun tidak mendapatkan gelar doktor kehormatan dari Oxford. Sepertinya memang banyak sekali yang tidak menyukainya.
            Namun hasil jajak pendapat online TheGuardian menunjukkan bahwa 50% rakyat Inggris menyukainya sementara lebih dari 34% lainnya membencinya dan sisanya menjawab ‘tidak tahu’ (5%) atau ‘tidak baik juga tidak buruk’ (11%).
Thatcher memang punya pendukung cukup banyak karena keberhasilannya menekan inflasi dan mengurangi pengangguran di Inggris. Ini menunjukkan bahwa Tracher dari hidup sampai matinya memang dicinta juga dibenci.
            Terlepas dari semua kontroversi itu setidaknya orang yang merasa dirugikan ketika Thatcher hidup akhirnya mendapatkan sebuah kesenangan dari Thatcher. Walaupun kesenangan itu adalah merayakan kematiannya. (Frida/Akta)

Cerita-cerita Frida Designed by Frida Nurulia