Monday, September 2, 2013

Bahasa Arab membagi kata benda dan kata sifat (keduanya disebut isim) menjadi maskulin (mudzakkar) dan feminin (muannats). Keduanya memiliki pola yang berbeda ketika menjadi jamak (prural). Kata feminin yang berubah menjadi jamak biasanya memiliki keteraturan pola (regular). Sementara kata maskulin sebagian besarnya malah tidak teratur (irregular) ketika berubah menjadi jamak.

Coba perhatikan contoh kata-kata feminin yang berkaitan dengan makanan ini:
Kata di sebelah kanan adalah bentuk tunggalnya dan yang di sebelah kiri adalah bentuk jamaknya.

بَيْضَةٌ – بَيْضَاتٌ     telur

كَرْزَةٌ – كَرَزَاتٌ     ceri

وَجْبَةٌ – وَجَبَاتٌ      makanan

مُرَبّى – مُرَبَّاتٌ      selai

قَهْوَةٌ – قَهَوَاتٌ        kopi

خِيَارَةٌ – خِيَارَاتٌ    timun

Salah satu penanda bahwa sebuah kata itu feminin adalah adanya huruf ta marbutah (ة), secara harfiah ta marbutah artinya ‘ta’ yang terikat, hal ini karena kedua ujung huruf ‘ta’ diikat sehingga dia menjadi bulat. Pola untuk merubah kata feminin dengan ta marbutah[1] menjadi jamak adalah dengan menambahkan huruf ‘alif’ sebelum huruf ‘ta’ dan melepas ikatan di huruf ‘ta’ sehingga ia menjadi ‘ta’ biasa (ت). Gampang kan?





[1] Tidak semua kata feminin memiliki ta marbutah di akhir, misalnya umm (ibu)

1 comments:

Cerita-cerita Frida Designed by Frida Nurulia