Mitos 3: "Gak Masalah Kalau Salah"
Jika seorang murid
di kelas bahasa tidak mau berbicara, guru akan berasumsi bahwa dia malu dan
akan mendorong (kadang memaksa) dia untuk bicara. Sang guru akan mengatakan
"Bicara saja, dan jangan takut salah". Jadi, berlatih bicara lebih
penting daripada membuat kesalahan, ya kan?
Faktanya:
Melakukan kesalahan
itu bukan tanpa resiko. Setiap mengucapkan sebuah frasa yang salah dalam bahasa
asing, kamu akan meningkatkan kemungkinan mengucapkan frasa itu lagi. Dengan
kata lain jika salah dalam berbicara, kamu sedang mengajarkan dirimu sendiri tata
bahasa yang salah.
Banyak orang
berfikir jauh lebih penting untuk meningkatkan kefasihan daripada meningkatkan
ketepatan berbahasa. Jika mengikuti pendapat ini, setelah beberapa waktu
kamu akan mampu berbicara dengan mudah, namun dengan versi bahasa buatan sendiri - sebuah bahasa yang masih banyak salahnya dan tidak mirip dengan versi penutur asli. Dengan kata lain, kamu akan cukup lancar berbicara
bahasa yang keliru.
Mungkin kondisi
seperti itu lebih disukai daripada tidak berbicara sama sekali. Namun, ketika
tata bahasa yang buruk mencuat dengan mudah dalam kepala, akan sangat sulit
untuk memperbaikinya. Ketika kamu terbiasa mengucapkan kalimat "He go
away" selama dua tahun, akan sulit untuk mulai mengucapkan "He went away" dengan spontan.
Poinnya adalah, akan
sulit berpindah dari fase "fluency with mistakes" (lancar tapi salah)
menjadi "fluency without mistakes" (lancar dan benar). Akan jauh
lebih mudah untuk mulai dengan fase "berhati-hati dan benar dalam berbicara/menulis"
setelah itu barulah saatnya untuk meningkatkan kemampuan bicara untuk mencapai "fluency without mistakes".
Kesimpulan
Membuat kesalahan
itu gak OKE untuk mencapai target mampu berbicara lancar dengan benar.
Jika kamu belum bisa
menghindari kesalahan dalam setiap kalimat yang diucapkan, itu artinya belum
waktunya untuk berbicara. Bahkan jika kamu punya guru yang akan mengoreksi
setiap kesalahanmu, karena kamu tidak akan mengingat begitu banyak koreksi dan akan
mengulangi kesalahan yang sama lagi dan lagi. Lebih baik fokus dalam belajar membaca dan mendengar, tidak peduli guru kamu bilang apa.
Diterjemahkan oleh: Frida Nurulia
Sumber: Antimoon.com
Baca juga:
Mitos 2: "Cara Terbaik Belajar Bahasa Asing adalah Dengan Berlatih Bicara"
4 comments
Assalamualaikum. "blogwalking:
REPLYwow ! nice post. Mantap :D berani mencoba dan takut salah itu yang terbaik :D
ditunggu kunjungan baliknya yah di blog saya http://sharehovel.blogspot.com
oh iya aku dah follow blog kamu, mohon follbacknya yah
tulisannya mbak frida buat wejangan bagi saya. terlebih untuk anak kecil yang mudah meniru sepatah dua patah kata dari orang tua.
REPLYterima kasih sudah mengingatkan dalam hal ini ^_^
Saya dulu gak suka berbicara apalagi berbicara di depan kelas
REPLYSaya pemalu. huhu
Tapi sekarang baru sadar klo pblic speaking itu penting.
Dan gak peduli apapun pekerjaannya. Semuanya bermodal berbicara
Salam kenal
Rizka