Mitos 5: "Orang Indonesia Akan Selalu Berlogat Indonesia"
Pernyataan di atas
sering digunakan untuk mematahkan semangat pelajar bahasa dari mempelajari cara
pengucapan dengan serius. Kamu tidak tumbuh di negara berbahasa Inggris, jadi
ngapain repot-repot untuk mengucapkan bahasa Inggris dengan benar?
Faktanya:
Fakta
bahwa sebagian besar orang Indonesia memiliki logat tertentu tidak berarti
bahwa kamu harus seperti mereka. Banyak komedian yang mampu untuk mengimitasi
secara sempurna pidato para aktor, politisi, dll. Renee Zellweger bisa berlogat British dengan sempurna dalam
filmnya The Bridget
Jones's Diary, walaupun dia berasal dari
Selatan AS. Dengan rendah hati saya juga bisa menunjukkan contoh logat saya
sendiri (Tomasz P.Szynalski - penj). Dengan mendengarkan pada contoh suara ini, sejumlah
orang Amerika mengatakan bahwa jika mereka bertemu saya di jalan mereka akan
mengira bahwa saya orang Amerika asli (Btw, saya tinggal di Polandia seumur
hidup dan mulai belajar pengucapan dalam bahasa Inggris pada umur 15)
Tidak ada alasan
kenapa kamu tidak bisa berbicara dalam bahasa asing dengan pengucapan yang
alami dan sempurna. Kamu hanya perlu sedikit bakat untuk meniru suara (jika
kamu bisa meniru suara orang lain dalam bahasa Indonesia, itu sebuah tanda yang
bagus). Teknik ini membantu banyak pelajar memahami di mana perbedaan
pengucapan mereka dengan pengucapan penutur asli dan membuat mereka menjadi lebih mirip
penutur asli sedikit demi sedikit.
Kamu juga perlu
mempelajari fonetik (bunyi). Caranya, carilah sumber yang memiliki rekaman
seluruh bunyi dari bahasa yang kamu pelajari (seperti tabel bunyi bahasa
Inggris). Lalu, temukan bunyi apa saja yang digunakan dalam setiap kata dengan
mendengarkan dan membaca simbol fonetik dalam kamus.
Kamu mungkin masih
bisa diidentifikasi sebagai non-penutur asli, namun setidaknya kamu memiliki
pengucapan yang jernih dan enak didengar. Sehingga membuat penutur asli
bertanya-tanya dari mana asalmu.
Diterjemahkan oleh: Frida Nurulia
Sumber: Antimoon.com
Catatan Penerjemah:
Banyak pelajar bahasa Inggris di Indonesia tidak tahu bahwa setiap kata dalam bahasa Inggris (yang memiliki lebih dari satu suku kata) memiliki stress (tekanan) di salah satu suku katanya. Di mana posisi stress tersebut bisa dicek di kamus. Sebuah lagu Indonesia yang menggunakan sedikit lirik bahasa Inggris juga ikut mempopulerkan kesalahan pengucapan tersebut. Misalnya, sebuah lagu yang pakai lirik "I am sorry" malah menekan bunyi 'am' alih-alih bunyi 'I'. Hal ini menyebabkan logat Indonesia-nya kental sekali, karena dalam bahasa Indonesia tidak ada aturan suku kata mana yang harus ditekan ketika mengucapkan sebuah kata.
Selain itu, dalam kelas-kelas bahasa di sekolah guru cenderung membiarkan muridnya berbicara bahasa Inggris dengan logat sunda, batak atau jawa. Akhirnya mereka terbiasa dengan Inggris Jawa, Inggris Sunda dan inggris Batak. Hal ini bukan hanya terjadi dalam pembelajaran bahasa Inggris namun dalam bahasa Arab juga. Di sebuah sekolah bahasa Arab di Bandung, siswi tingkat akhirnya bahkan masih banyak yang berbicara bahasa Arab dengan logat sunda yang cukup kental. Mereka merasa baik-baik saja karena teman-temannya mengerti apa yang mereka ucapkan, tapi penutur asli kesulitan mengerti ucapan mereka.
2 comments
Mbak Fida,saya dapat pesan menarik dari teman saat belajar bahasa percakapan bahasa inggris dan saya malu-malu karena medok . pesannya begini : gak perlu khawatir dengan logat medok kita, di Amerika orang ngomong dengan beragam medok.
REPLYHehe waktu itu rencana mau jalan-jalan ke Amrik. tapi belum rejeki karena visanya keluar telat dari acara yang dijadwalkan. btw sampai sekarang belum juga ada kemajuan bhs Inggrisku...hiks
Karena di AS banyak imigran jadi memang logatnya beragam. Sebenarnya kalau pengucapan bahasa Inggrisnya benar, logat bahasa asli kita akan tersamar kok, walau gak hilang dan masih terindentifikasi. :)
REPLY