Thursday, January 16, 2014

Pada suatu pagi saya bangun dan duduk di ambang tempat tidur. Suami yang sudah terbangun juga duduk di sebelah saya dan tiba-tiba bertanya hal yang tidak terduga.

“Bun, perusahaan apa yang bermoral?”

Saya yang masih belum begitu konsentrasi cuma bisa ber.. “Hah?” Bukan mikirin jawabannya saya malah mikir dia becanda apa serius. Kadang dia memang bertanya hal-hal serius untuk membuat saya berfikir dan tidak kembali mengantuk.

“Iya, perusahaan apa yang bukan hanya mengejar keuntungan tapi juga nilai menurutmu?”

“Hm…” Nothing pop up in my mind hehe.

“Kalau perusahaan susu formula gimana?”

“Hah? Mana ada…”

Singkat cerita kami meninggalkan diskusi itu dan bersiap-siap untuk menjalani agenda masing-masing. Ketika sarapan, saya memikirkan pertanyaan tadi dan tada… tiba-tiba nama “Wardah” muncul di kepala saya. Dengan antusias saya bilang:

“Wardah, Mas!” seru saya. Suami sudah dalam kondisi sudah siap berangkat dan tidak sempat lagi untuk duduk diskusi.

“Oke, penjelasannya kamu smsin ya.” Dia pun berangkat.

Saya baru sms lebih dari sejam kemudian. Memberikan penjelasan panjang lebar kenapa Wardah termasuk perusahaan bermoral. Hanya berdasarkan ingatan saya.

***
Ketika pulang suami cerita tentang persentasinya di kampus tadi. Tentang Wardah. Yap, yang dia tanyakan ternyata terkait tugas kuliah. Dari clue yang saya berikan dia dan teman-temannya googling tentang Wardah dan persentasi tentang perusahaan ini.

Persentasinya sukses. They nailed it. Alhamdulillah, I’m proud and happy.

***

Pada saat makan malam atau sebelum tidur kadang suami cerita tentang apa yang dia alami hari itu. Suatu malam dia pernah cerita persetasi teman sekelasnya tentang Revlon. Kali ini topiknya marketing dan tekhnologi informasi. Dalam sesi tanya jawab suami bertanya tentang bagaimana Revlon memanfaatkan beauty blogger untuk promosi produknya. Tim yang persentasi sangat antusias dengan pertanyaan itu, dan saya pikir mereka tidak menyangka pertanyaan itu akan keluar dari seorang laki-laki (bahkan penanya tau beberapa beauty blogger). Setelah diskusi tentang Revlon dan beauty blogger itu ternyata tidak ada lagi yang bertanya.

Dari mana suami tau hal itu? Dari istrinya. Hehe. Kebetulan istrinya suka nonton vblog beberapa beauty blogger misalnya Michelle Phan.

“Seandainya saya gak cerita kamu bakal tau hal itu gak, Mas?”

“Kepikiran aja enggak.”

Once more, I’m happy accidentally helping him in his college course.

***

Pernah juga suami cerita persentasinya terkait salon muslimah. Ini di mata kuliah lain lagi. Di mata kuliah ini sang dosen mengajak jalan-jalan ke Mall untuk observasi kira-kira usaha apa yang bisa dibuka di Mall tersebut, lalu ide tersebut dipersentasikan.

Tim suami kelompok terakhir, dia satu-satunya muslim di kelompok yang terdiri dari tiga orang itu. Tapi teman-temannya setuju untuk persentasi salon muslimah. Setelah persentasi sang dosen melempar pertanyaan ke audiens untuk menebak kenapa kelompok ini memilih salon muslimah. Teman-temannya memberikan analisis yang bagus. Mulai dari analisis pasar yang besar dari hijaber, lingkungan yang didominasi muslim dan entah apa lagi (I can’t remember all).

Namun ketika seorang mahasiswa bertanya balik pe suami dan tim apa alasannya, jawaban suami simple aja “Because my spouse hardly find muslima salon.” Haha…

Jawaban ini diapresiasi oleh dosennya dan dikomentari dengan istilah bisnis yang saya tidak ingat apa itu. :D

Persentasinya sukses lagi, dosennya antusias dan bilang “Menarik dan berbeda.” Dan mereka memberikan applause.

Beberapa hari sebelum kejadian ini memang saya lagi ribut-ributnya nyari salon muslimah karena mau potong rambut. This problem stuck on my husband mind and eventually solve his assignment problem. What a beautiful puzzle Allah creates.

***

Kesimpulannya, sepertinya benar ungkapan klise “Dibalik kesuksesan seorang pria ada seorang wanita”. 

Baik itu disengaja atau tidak. ^^




PS: Saya bilang ke suami, kalau nanti dapet A traktir ya. ^^

16 comments

begitulah istri ya mak....dibalik kesuksesan suami adalah istri....eh betul ga ya....hehehe...

REPLY

Salam kenal maaak frida. Seneng yah klo dimintai pendapat suami artinya kita dianggap "ada"oleh suami :)

REPLY

Saling melengkapi dan saling mendukung...good job mak...!

REPLY

asyik ya mak kalo bisa berdiskusi dengan suami......
dan dibalik kesuksesan suami ada istri yang top bgt :-D

REPLY

Bisa jadi team yang hebat untuk segala hal.. semoga terus jadi team yang kompak ya mak

REPLY

Salam kenal. :)

Iyap, kami emang seneng ngobrol n diskusi.

REPLY

Iyaa, insyaallah. :)

REPLY

Iya mak, bener.

Thank you...

REPLY

Menarik euy. Emang kadang dari hal sepele yang sebenarnya ngga kepikiran ide itu bisa datang :D

REPLY

Yoa. Makanya dek sebenernya ngobrol ngalor ngidul bukan hal yang sia-sia kalau isinya bisa jadi sumber ide kreatif. ;)

REPLY

waaah :)
istrinya jenius hihi
suami teteh kuliah dinaba teh?

REPLY

Di IPMI Business school, dek yul. :D

REPLY

Wah, perlu banyak belajr sama tteh nih kayaknya.. :p
hehe

REPLY

Belajar apa? Ade mau nikah? *wink*
Skirpsi dulu beresin. :P

REPLY

Cerita-cerita Frida Designed by Frida Nurulia