Talkshow Inspirasi dan Motivasi Hafidz Cilik Indonesia di IBF
Sabtu,
tanggal 8 Maret 2014 kemarin saya dan suami datang ke Islamic Book Fair di
Istora Senayan. Kami berangkat jam 9 pagi dari rumah, naik kereta sampai
stasiun Palmerah dilanjut dengan taxi sampai depan Istora.
Jam 12.30,
setelah selesai belanja buku saya nyari tempat duduk kosong di depan panggung
utama. Siap-siap ikutan talkshow dari Syaamil Quran dan Sygma Creative Media
Corp. Tapi ternyata belum dimulai.
Memang, acara di panggung utama ini padat banget. Pas saya baru dateng, Oki Setiana Dewi lagi bedah buku terbarunya lalu dilanjut Pak Jusuf Kalla dan istri membedah buku biografinya. Sampai jam 12.30 masih berlangsung tanya jawab seputar buku biografi pak JK dan selesai jam 13.00. Lumayan, saya dengerin tanya jawabnya selama 30 menit.
Bedah buku biografi pak JK |
Jam satu
siang mbak Febrianti Almeera masuk ke panggung dan membuka acara, duo hafidz
cilik Indonesia pun dipanggil olehnya: Alvin Firmansyah dan Hilyah Qonita.
Eh, udah
pada kenal belum denan nama-nama ini? Mbak Almeera (@pewski) itu founder Great
Muslimah. Kalau Alvin, bagi yang nonton Hafidz Indonesia di RCTI kemarin pasti
inget, dia juri yang ngasih soal ke peserta berupa potongan ayat dan peserta harus
melanjutkannya. Sementara Hilyah adalah juara satu Hafidz Indonesia. Kedua anak
ini sekarang jadi Brand Ambasador Syaamil Quran.
Mau tahu
berapa banyak hapalan mereka? Alvin, murid kelas 5 SD ini sudah hapal 18 juz
al-Qur’an dan Hilyah yang umurnya belum genap 6 tahun hapal 7 juz. Masyaallah,
allahuakbar!
Alvin membaca Quran |
Mbak Almeera
pun mengetes hapalan mereka masing-masing. Alvin diminta membacakan ayat
terpanjang di Al-Qur’an, al-Baqarah 282, berserta terjemahannya. Luar biasa,
Alvin membacanya dengan lancar dan tanpa kesusahan.
Giliran
Hilyah sekarang, Mbak Almeera minta peserta yang bawa Qur’an syaamil untuk
membacakan ayat mana aja di juz 29 untuk dilanjutkan Hilyah. Seorang perempuan
berkerudung panjang maju, membacakan sebuah ayat dan Hilyah langsung
melanjutkannya. Perempuan itu bilang “benar” setelah ditanya oleh MC.
Masyaallah, berkaca-kaca mata saya menyaksikan ini. Saya menoleh ke belakang, menemukan
perserta lain yang tidak kalah terharunya. Bahkan sampai ada yang bercucuran
air mata. T.T
Mbak Almeera
nanya ke Alvin, apa motivasinya menghapalkan al-Quran, lalu Alvin menjawab
dengan mengutip Qur’an surat al Fatir ayat 29. Terjemahannya begini:
“Sesungguhnya
orang-orang yang selalu membaca kitab Allah, dan mendirikan salat, dan
menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugrahkan kepada mereka dengan
diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak
akan merugi” (TQS Fatir [35]:29)
Lalu Alvin
menambahkan “Alvin ingin berniaga sama Allah, karena pasti gak akan rugi”
Terharu lagi…
T.T
Mbak Almeera
lalu bertanya pada Hilyah, apa motivasinya menghapal al-Qur’an. Hilyah, dengan
suara kekanakannya, menjawab “Hilyah pengen kasih mahkota ke ummi dan abi nanti
di akhirat[1]”
Ah…. Speechless
T.T
Disaat lagi
terharu gitu, MC memanggil teh Tina – brand manager Sygma CMC– ke panggung. Teh
Tina persentasi tentang problematika ummat yang ada di Indonesia. Kata beliau,
salah satu sebabnya adalah jauhnya kita dari al-Qur’an. Jangankan memahami dan
menerapkannya, memabacanya saja tidak. Teh Tina cerita, ada hasil survey bahwa
keluarga muslim yang memiliki al-Qur’an di Indonesia ini gak sampai 50%, dan
yang rutin membacanya cuma sekitar 2%!
Foto dari @pewski |
Persentasi teh Tina |
Padahal,
Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar sedunia. Padahal
membaca al-Qur’an termasuk dari pokok-pokok agama. Padahal, tuntunan hidup itu
ada banyak di al-Qur’an. *ngomong ke diri sendiri*
Karena
itulah Syaamil mengeluarkan program #AyoNgajiTiapHari. Program ini adalah
program berbasis komunitas yang ber-azzam untuk ngaji tiap hari. Terserah, mau
sehari seayat, selembar atau sejuz. Komunitas yang dirangkul oleh gerakan ini
sudah ada beberapa, yaitu:
ODOL: One
Day One Lembar
ODOA: One
Day One Ayat (biasanya sekalian bahas tafsirnya)
Cari deh
nama-nama komunitas di atas via Facebook atau twitter.
Nah, kalau
pembaca tertarik ingin bikin program serupa di perusahaan atau di kompleksnya
bisa hubungin nomer kontak berikut ini:
Selanjutnya
mbak MC memanggil Bunda Ary, National Sales Manager of Sygma CMC. Nah, bunda
Ary ini persentasinya tentang Syaamil Digital. Yaitu, smartphone dan tablet
keluaran Syaamil dengan built-in konten Islami yang sangat lengkap. Apa aja?
- Aplikasi Qur’an yang dilengkapi dengan tafsir, hadits, khazanah pengetahuan, panduan tajwid;
- Tafsir Ibnu Katsir 30 juz;
- Aplikasi haji dan umrah. Panduan lengkap tahap demi tahap ibadah haji dan umrah;
- E-Book “Pustaka Sains Populer Islami”. Ada 10 jilid buku ekslusif dengan ilustrasi;
- Game A Ba Ta;
- Video animasi;
- Syaamil Qur’an terjemahan per kata;
- Aplikasi Ibadah Muslim Kosmopolitan. Di dalamnya ada panduan salat, zakat, shaum, doa pilihan, masjid terdekat dan banyak lagi terkait ibadah mahdhah;
- Mudah Belajar al-Quran. Aplikasi untuk belajar membaca al-Quran;
- E-Book “It’s My World”. E-Book untuk anak-anak senilai 3 juta plus beberapa e-book lainnya.
Total nilai
aplikasi ini sekitar 10 juta, tapi note-nya gak semahal itu kok. Syaamil note
harganya Rp. 3.275.000 dan Syaamil Tab Rp. 2.150.000. Dan tentu saja sudah
dilengkapi Android Jelly Bean. :D
Tamu
terakhir yang diundang ke panggung adalah Mas Erwin, produser Hafidz Indonesia
RCTI tahun lalu. Di panggung mas Erwin cerita tentang lika liku program
tersebut. Dunia pertelevisian itu orientasinya adalah profit, bukan manfaat jadi
tidak mudah bikin acara seperti Hafidz Indonesia di stasiun TV yang cukup
besar.
Beliau cerita bahwa niatnya bukanlah share dan rating pada saat itu, tapi ingin banget (juga ambisius) bikin acara yang bermanfaat, walaupun tidak populer. Gak ada seorangpun yang menyangka program Hafidz Indonesia bisa sukses, termasuk mas Erwin sendiri. Tayang aja udah syukur deh. Bayangin, TVRI aja sekarang udah gak mau menayangkan lomba MTQ, apalagi RCTI? Begitu kira-kira.
Tapi Allah
swt berkehendak lain, Hafidz Indonesia sukses, rating tinggi, Hilyah dan Alvin
diundang oleh Mentri Agama, sementara Adi[2]
(peserta terkecil) diundang oleh BJ Habibie ke rumahnya. Ini berarti dari
Mentri agama, mantan presiden sampai rakyat jelata macam saya nonton Hafidz
Indonesia. Masyaallah.
Tahun ini stasiun TV lain menduplikasi program serupa, saya gak sebut namanya tapi nanti pembaca juga tau, hehe. Tapi kata mas Erwin gak papa, kita bersinergi untuk mendakwahkan Islam, jangan sikut-sikutan. Saran beliau sih, stasiun TV lain membidik peserta dengan umur yang berbeda dari Hafidz Indonesia[3].
Pulangnya, saya dioleh-olehin goodie bag dari Syaamil. Isinya al-Quran dan buku kecil. Alhamdulillah.
[1] “Siapa
yang membaca Al-Qur’an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, akan dipakaikan
mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan
kedua orangtuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan) yang tidak didapatkan di
dunia. Keduanya bertanya, ‘Mengapa kami dipakaikan jubah ini?’ Dijawab, ‘Karena
kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al-Qur’an.” (HR. Imam
Hakim)
[2]
Adi ketika menjadi peserta HI 2013 umurnya baru 3 tahun dan sudah hapal juz 30.
[3]
Hafidz Indonesia di RCTI membidik anak usia 3-7 tahun untuk ikut lomba MTQ.
3 comments
Subhanalloh...
REPLYKeren banget... *Sentilan buat saya. Anak kecil aja tahu... :'(
REPLYBetul teh :)
REPLYSemoga anak kita kelak bisa mengikuti kebaikan mereka.