Monday, October 14, 2013

Jika seorang murid di kelas bahasa tidak mau berbicara, guru akan berasumsi bahwa dia malu dan akan mendorong (kadang memaksa) dia untuk bicara. Sang guru akan mengatakan "Bicara saja, dan jangan takut salah". Jadi, berlatih bicara lebih penting daripada membuat kesalahan, ya kan?

Faktanya:

Melakukan kesalahan itu bukan tanpa resiko. Setiap mengucapkan sebuah frasa yang salah dalam bahasa asing, kamu akan meningkatkan kemungkinan mengucapkan frasa itu lagi. Dengan kata lain jika salah dalam berbicara, kamu sedang mengajarkan dirimu sendiri tata bahasa yang salah.

Banyak orang berfikir jauh lebih penting untuk meningkatkan kefasihan daripada meningkatkan ketepatan berbahasa. Jika mengikuti pendapat ini, setelah beberapa waktu kamu akan mampu berbicara dengan mudah, namun dengan versi bahasa buatan sendiri - sebuah bahasa yang masih banyak salahnya dan tidak mirip dengan versi penutur asli. Dengan kata lain, kamu akan cukup lancar berbicara bahasa yang keliru.

Mungkin kondisi seperti itu lebih disukai daripada tidak berbicara sama sekali. Namun, ketika tata bahasa yang buruk mencuat dengan mudah dalam kepala, akan sangat sulit untuk memperbaikinya. Ketika kamu terbiasa mengucapkan kalimat "He go away" selama dua tahun, akan sulit untuk mulai mengucapkan "He went away" dengan spontan.

Poinnya adalah, akan sulit berpindah dari fase "fluency with mistakes" (lancar tapi salah) menjadi "fluency without mistakes" (lancar dan benar). Akan jauh lebih mudah untuk mulai dengan fase "berhati-hati dan benar dalam berbicara/menulis" setelah itu barulah saatnya untuk meningkatkan kemampuan bicara untuk mencapai "fluency without mistakes".

Kesimpulan

Membuat kesalahan itu gak OKE untuk mencapai target mampu berbicara lancar dengan benar.

Jika kamu belum bisa menghindari kesalahan dalam setiap kalimat yang diucapkan, itu artinya belum waktunya untuk berbicara. Bahkan jika kamu punya guru yang akan mengoreksi setiap kesalahanmu, karena kamu tidak akan mengingat begitu banyak koreksi dan akan mengulangi kesalahan yang sama lagi dan lagi. Lebih baik fokus dalam belajar membaca dan mendengar, tidak peduli guru kamu bilang apa.

Jika memutuskan untuk berbicara, lakukanlah dengan hati-hati, gunakan frasa yang kamu yakin itu benar.

Diterjemahkan oleh: Frida Nurulia
Sumber: Antimoon.com

Baca juga:

Mitos 1: "Cara Terbaik Belajar Bahasa Asing Adalah dengan Pergi ke Luar Negeri"
Mitos 2: "Cara Terbaik Belajar Bahasa Asing adalah Dengan Berlatih Bicara"

4 comments

This comment has been removed by the author.

Assalamualaikum. "blogwalking:

wow ! nice post. Mantap :D berani mencoba dan takut salah itu yang terbaik :D

ditunggu kunjungan baliknya yah di blog saya http://sharehovel.blogspot.com

oh iya aku dah follow blog kamu, mohon follbacknya yah

REPLY

tulisannya mbak frida buat wejangan bagi saya. terlebih untuk anak kecil yang mudah meniru sepatah dua patah kata dari orang tua.

terima kasih sudah mengingatkan dalam hal ini ^_^

REPLY

Saya dulu gak suka berbicara apalagi berbicara di depan kelas
Saya pemalu. huhu
Tapi sekarang baru sadar klo pblic speaking itu penting.
Dan gak peduli apapun pekerjaannya. Semuanya bermodal berbicara
Salam kenal
Rizka

REPLY

Cerita-cerita Frida Designed by Frida Nurulia