Mitos 2: "Cara Terbaik Belajar Bahasa Asing adalah Dengan Berlatih Bicara"
Mungkin pernyataan di atas adalah saran yang paling sering diungkapkan
kepada pembelajar bahasa. Kamu mungkin pernah mendengar pernyataan itu dari
guru, teman atau situs web pembelajaran bahasa asing.
Bagi sebagian besar guru bahasa, tujuan yang hendak dicapai
dari belajar bahasa asing adalah mampu berbicara dengan bahasa itu sedini
mungkin. Para guru percaya bahwa mereka harus lebih banyak diam dalam kelas dan
memberikan kesempatan pada murid untuk berbicara.
Faktanya:
Berbicara adalah imitasi. Ketika seseorang mempelajari
bahasa ibu, dia tidaklah membuat sendiri tata bahasa, kosakata dan pengucapannya.
Namun dia menggunakan tata bahasa, kosakata dan pengucapan yang sama seperti
orang-orang di sekitarnya.
Sama halnya ketika kita mencoba untuk berbicara dalam bahasa
asing, tujuannya adalah mengimitasi tata bahasa, kosakata, dan pengucapan dari
penutur asli, sehingga dengan cara ini cara bicara kita akan benar dan alami.
Cukup jelas bahwa, dalam rangka berbicara seperti penutur
asli, kamu harus mendengar hal-hal yang mereka ucapkan dan tulis. Ketika
melakukannya kamu akan mempelajari kosakata baru dan struktur tata bahasa yang
dapat digunakan untuk mengungkapkan pemikiranmu. Sebagai hasilnya, kamu akan
lebih mudah untuk membuat kalimat sendiri dalam bahasa asing.
Sebaliknya, jika mengikuti saran populer di atas dan
berkonsentrasi pada berbicara daripada mendengar dan membaca, kamu akan
mempelajari lebih sedikit kosakata dan struktur kalimat. Sehinga, seperti
banyak pembelajar bahasa lain, kamu akan terjebak dengan kosakata dan kemampuan
tata bahasa yang terbatas. Akan selalu sulit bagimu untuk mengungkapkan pikiran
dalam bahasa asing dengan kondisi ini.
Keuntungan Berbicara
Walaupun berlatih berbicara tidak akan meningkatkan kosakata
dan kemampuan tata bahasa, berlatih berbicara
memberikan beberapa keuntungan penting:
- Berbicara membantumu untuk meningkatkan kefasihan (menggerakkan pengetahuan tentang tata bahasa, kosakata dan pengucapan dari "memori lambat" ke "memori cepat" - namun, sebelumnya kamu harus menaruh sesuatu di "memori lambat" melalui input[1])
- Berkomunikasi dalam bahasa asing adalah hal yang cukup menarik sehingga bisa mendorong kamu untuk tetap belajar
- Berbicara akan membantumu mengetahui gap antara kosakata dan tata bahasa (berbicara akan menunjukkan padamu apa yang belum diketahui dan mendorong untuk mencari tahu)
Apa yang harus kamu lakukan
- Jika kamu tidak tahu bagaimana caranya untuk memulai kalimat, bahkan setelah memikirkannya beberapa lama
- Jika kamu berhenti di tengah-tengah kalimat dan tidak dapat melanjutkan karena tidak terpikirkan sepatah kata pun
- Jika kamu mengeluarkan kalimat dengan bunyi yang aneh karena tidak tahu bagaimana mengucapkannya dengan alami,
- Jika kamu sering melakukan kesalahan dan tidak sadar atas kesalahan itu
… maka kamu butuh lebih banyak input, bukan latihan
bicara. Masalah di atas menunjukkan bahwa kamu belum tahu bagaimana caranya
mengungkapkan hal tertentu dalam sebuah bahasa dan masih harus mengecek
bagaimana penutur asli mengucapkannya. Latihan berbicara yang lebih banyak
tidak akan meningkatkan kosakata dan tata bahasa; malah hal ini akan
membuat keadaan semakin buruk.
Di awal, kamu harus menghabiskan seluruh waktu belajar untuk
membaca dan mendengar (hal ini akan membuatmu tahu kosakata dan tata bahasa
yang penting) sampai dapat menulis beberapa kalimat sederhana dengan
kebenaran 100% dalam bahasa yang sedang dipelajari. Contohnya, kamu dapat mulai
dengan menulis sebuah e-mail kepada seseorang yang berbicara dalam bahasa itu.
Tidak penting seberapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menulis pesan tersebut.
Mungkin saja dua jam, jika kamu sabar.
Pada saat yang sama, kamu juga harus mempelajari fonetik
bahasa yang sedang dipelajari, berlatihlah mengucapkan bunyi, dan belajarlah
bagaimana caranya mengucapkan kata-kata.
Lalu, kamu harus terus memasukkan input dan berlatih
menulis sampai dapat membuat kalimat sederhana dengan benar tanpa berkonsultasi
dengan kamus atau situs web. Maka,
inilah saatnya untuk mulai berlatih bicara - sekali lagi ingat,
perlahan-lahan dan berhati-hatilah.
Kamu tetap harus lebih banyak menghabiskan waktu untuk
berlatih menulis dan mendengar karena input adalah satu-satunya cara
untuk mengembangkan kosakata dan tata bahasa.
Apa yang terjadi di kelas-kelas bahasa
Sayangnya, pentingnya input dipandang sebelah mata
beberapa tahun belakangan ini. Monopoli pendekatan komunikatif dalam
pembelajaran bahasa asing menunjukkan bahwa pelajar dituntut untuk berbicara
dalam kelas dan mulai menulis sejak pertemuan pertama, walaupun mereka belum
menyerap tata bahasa dan kosakata bahasa asing itu. Kebanyakan guru menuntut output
dari muridnya namun tidak melakukan apapun untuk memastikan mereka memiliki
cukup input. Beberapa jam dari kelas bahasa setiap minggunya, di mana
guru mencoba untuk berbicara sesedikit mungkin (untuk memberikan kesempatan
pada murid berbicara) adalah tidak cukup sama sekali.
[1] Input
berarti “Membaca dan mendengar kalimat-kalimat dalam bahasa asing yang sedang dipelajari". Ketika kamu
membaca dan mendengar kalimat yang benar dalam bahasa asing, mereka akan masuk
ke dalam ingatan. Sehingga kamu akan mampu membuat kalimat serupa. Semakin
banyak input yang dimiliki, semakin banyak kalimat yang dapat diimitasi dan
semakin baik pula dalam membuat kalimat sendiri.
Diterjemahkan oleh: Frida Nurulia
Sumber: antimoon.com
10 comments
Oooo begitu ya? pantas saja bahasa asingku makin buruk.
REPLYSeperti membaca pesan ibu guru :D
REPLYSaya nerjemahin dari situs pembelajaran bahasa, jadi itu kesan yang tak terhindari sepertinya. :)
REPLYSaya juga baru tau. :)
REPLYsaya belajar dengan orang asing dari negara yang ingin saya bisa bahasanya dan baru sebatas chatting dan dari chatting itu saya belajar tata bahasanya, dan itu memang saya rasakan jauh lebih baik untuk belajar.
REPLYTapi yang terpenting dari semua itu adalah keberanian untuk berlatih dan mencoba.
REPLYBerlatih dan mencoba berbicara dilakukan ketika sudah terbiasa dengan kosakata, bunyi dan susunan kalimat bahasa Asing. Kalau tidak, bicaranya akan bersalahan, terekam dalam otak dan jadi kebiasaan.
REPLYBelajar bahasa apa mba? Gayatri -poligot 12 bahasa dari indonesia- jg belajarnya gitu, berteman dengan orang asing dan berkorespondensi dengan mereka. :)
REPLYGayatri diYT jg bnyk kritikan dari pembelajr lainnya, krn bicaranya sulit dipahami. Mungkin tidak banyak input, terutama listening. Kalo bhs spt italia atau spanyol masih okelah karena tulisan dan cara membacanya sama, meskipun bgt, hendaknya mendengarkan penutur asli sangat diperlukan. Belajar bhs spt prancis atau inggris, mendengarkan penutur asli itu WAJIB karena sangat mempengaruhi oral output, intonasi dan pelafalan.
REPLYI can't agree more with you. :)
REPLY