Di Balik Layar
Pada suatu pagi saya bangun dan duduk di ambang tempat
tidur. Suami yang sudah terbangun juga duduk di sebelah saya dan tiba-tiba
bertanya hal yang tidak terduga.
“Bun, perusahaan apa yang bermoral?”
Saya yang masih belum begitu konsentrasi cuma bisa ber.. “Hah?”
Bukan mikirin jawabannya saya malah mikir dia becanda apa serius. Kadang dia
memang bertanya hal-hal serius untuk membuat saya berfikir dan tidak kembali
mengantuk.
“Iya, perusahaan apa yang bukan hanya mengejar keuntungan
tapi juga nilai menurutmu?”
“Hm…” Nothing pop up in my mind hehe.
“Kalau perusahaan susu formula gimana?”
Singkat cerita kami meninggalkan diskusi itu dan bersiap-siap untuk menjalani agenda masing-masing. Ketika sarapan, saya memikirkan pertanyaan tadi dan tada… tiba-tiba nama “Wardah” muncul di kepala saya. Dengan antusias saya bilang:
“Wardah, Mas!” seru saya. Suami sudah dalam kondisi sudah siap berangkat dan
tidak sempat lagi untuk duduk diskusi.
“Oke, penjelasannya kamu smsin ya.” Dia pun berangkat.
Saya baru sms lebih dari sejam kemudian. Memberikan
penjelasan panjang lebar kenapa Wardah termasuk perusahaan bermoral. Hanya berdasarkan
ingatan saya.
***
Ketika pulang suami cerita tentang persentasinya di kampus
tadi. Tentang Wardah. Yap, yang dia tanyakan ternyata terkait tugas kuliah.
Dari clue yang saya berikan dia dan teman-temannya googling tentang Wardah dan
persentasi tentang perusahaan ini.
Persentasinya sukses. They nailed it. Alhamdulillah, I’m
proud and happy.
***
Pada saat makan malam atau sebelum tidur kadang suami cerita
tentang apa yang dia alami hari itu. Suatu malam dia pernah cerita persetasi
teman sekelasnya tentang Revlon. Kali ini topiknya marketing dan tekhnologi
informasi. Dalam sesi tanya jawab suami bertanya tentang bagaimana Revlon
memanfaatkan beauty blogger untuk promosi produknya. Tim yang persentasi sangat
antusias dengan pertanyaan itu, dan saya pikir mereka tidak
menyangka pertanyaan itu akan keluar dari seorang laki-laki (bahkan penanya tau
beberapa beauty blogger). Setelah diskusi tentang Revlon dan beauty blogger itu
ternyata tidak ada lagi yang bertanya.
Dari mana suami tau hal itu? Dari istrinya. Hehe. Kebetulan
istrinya suka nonton vblog beberapa beauty blogger misalnya Michelle Phan.
“Seandainya saya gak cerita kamu bakal tau hal itu gak, Mas?”
“Kepikiran aja enggak.”
Once more, I’m happy accidentally helping him in his college
course.
***
Pernah juga suami cerita persentasinya terkait salon
muslimah. Ini di mata kuliah lain lagi. Di mata kuliah ini sang dosen mengajak
jalan-jalan ke Mall untuk observasi kira-kira usaha apa yang bisa dibuka di Mall
tersebut, lalu ide tersebut dipersentasikan.
Tim suami kelompok terakhir, dia satu-satunya muslim di
kelompok yang terdiri dari tiga orang itu. Tapi teman-temannya setuju untuk
persentasi salon muslimah. Setelah persentasi sang dosen melempar pertanyaan ke
audiens untuk menebak kenapa kelompok ini memilih salon muslimah. Teman-temannya
memberikan analisis yang bagus. Mulai dari analisis pasar yang besar dari
hijaber, lingkungan yang didominasi muslim dan entah apa lagi (I can’t remember
all).
Namun ketika seorang mahasiswa bertanya balik pe suami dan
tim apa alasannya, jawaban suami simple aja “Because my spouse hardly find
muslima salon.” Haha…
Jawaban ini diapresiasi oleh dosennya dan dikomentari dengan
istilah bisnis yang saya tidak ingat apa itu. :D
Persentasinya sukses lagi, dosennya antusias dan
bilang “Menarik dan berbeda.” Dan mereka memberikan applause.
Beberapa hari sebelum kejadian ini memang saya lagi
ribut-ributnya nyari salon muslimah karena mau potong rambut. This problem
stuck on my husband mind and eventually solve his assignment problem. What a
beautiful puzzle Allah creates.
***
Kesimpulannya, sepertinya benar ungkapan klise “Dibalik
kesuksesan seorang pria ada seorang wanita”.
Baik itu disengaja atau tidak. ^^
PS: Saya bilang ke suami, kalau nanti dapet A traktir ya. ^^
16 comments
begitulah istri ya mak....dibalik kesuksesan suami adalah istri....eh betul ga ya....hehehe...
REPLYSalam kenal maaak frida. Seneng yah klo dimintai pendapat suami artinya kita dianggap "ada"oleh suami :)
REPLYSaling melengkapi dan saling mendukung...good job mak...!
REPLYasyik ya mak kalo bisa berdiskusi dengan suami......
REPLYdan dibalik kesuksesan suami ada istri yang top bgt :-D
Bisa jadi team yang hebat untuk segala hal.. semoga terus jadi team yang kompak ya mak
REPLYSetuju :)
REPLYSalam kenal. :)
REPLYIyap, kami emang seneng ngobrol n diskusi.
Iyaa, insyaallah. :)
REPLY:')
REPLYIya mak, bener.
REPLYThank you...
Menarik euy. Emang kadang dari hal sepele yang sebenarnya ngga kepikiran ide itu bisa datang :D
REPLYYoa. Makanya dek sebenernya ngobrol ngalor ngidul bukan hal yang sia-sia kalau isinya bisa jadi sumber ide kreatif. ;)
REPLYwaaah :)
REPLYistrinya jenius hihi
suami teteh kuliah dinaba teh?
Di IPMI Business school, dek yul. :D
REPLYWah, perlu banyak belajr sama tteh nih kayaknya.. :p
REPLYhehe
Belajar apa? Ade mau nikah? *wink*
REPLYSkirpsi dulu beresin. :P