Thursday, March 13, 2014

Sabtu, tanggal 8 Maret 2014 kemarin saya dan suami datang ke Islamic Book Fair di Istora Senayan. Kami berangkat jam 9 pagi dari rumah, naik kereta sampai stasiun Palmerah dilanjut dengan taxi sampai depan Istora.

Jam 12.30, setelah selesai belanja buku saya nyari tempat duduk kosong di depan panggung utama. Siap-siap ikutan talkshow dari Syaamil Quran dan Sygma Creative Media Corp. Tapi ternyata belum dimulai.



Memang, acara di panggung utama ini padat banget. Pas saya baru dateng, Oki Setiana Dewi lagi bedah buku terbarunya lalu dilanjut Pak Jusuf Kalla dan istri membedah buku biografinya. Sampai jam 12.30 masih berlangsung tanya jawab seputar buku biografi pak JK dan selesai jam 13.00. Lumayan, saya dengerin tanya jawabnya selama 30 menit.
Bedah buku biografi pak JK

Jam satu siang mbak Febrianti Almeera masuk ke panggung dan membuka acara, duo hafidz cilik Indonesia pun dipanggil olehnya: Alvin Firmansyah dan Hilyah Qonita.

Eh, udah pada kenal belum denan nama-nama ini? Mbak Almeera (@pewski) itu founder Great Muslimah. Kalau Alvin, bagi yang nonton Hafidz Indonesia di RCTI kemarin pasti inget, dia juri yang ngasih soal ke peserta berupa potongan ayat dan peserta harus melanjutkannya. Sementara Hilyah adalah juara satu Hafidz Indonesia. Kedua anak ini sekarang jadi Brand Ambasador Syaamil Quran.

Mau tahu berapa banyak hapalan mereka? Alvin, murid kelas 5 SD ini sudah hapal 18 juz al-Qur’an dan Hilyah yang umurnya belum genap 6 tahun hapal 7 juz. Masyaallah, allahuakbar!
Alvin membaca Quran

Mbak Almeera pun mengetes hapalan mereka masing-masing. Alvin diminta membacakan ayat terpanjang di Al-Qur’an, al-Baqarah 282, berserta terjemahannya. Luar biasa, Alvin membacanya dengan lancar dan tanpa kesusahan.

Giliran Hilyah sekarang, Mbak Almeera minta peserta yang bawa Qur’an syaamil untuk membacakan ayat mana aja di juz 29 untuk dilanjutkan Hilyah. Seorang perempuan berkerudung panjang maju, membacakan sebuah ayat dan Hilyah langsung melanjutkannya. Perempuan itu bilang “benar” setelah ditanya oleh MC. Masyaallah, berkaca-kaca mata saya menyaksikan ini. Saya menoleh ke belakang, menemukan perserta lain yang tidak kalah terharunya. Bahkan sampai ada yang bercucuran air mata. T.T

Mbak Almeera nanya ke Alvin, apa motivasinya menghapalkan al-Quran, lalu Alvin menjawab dengan mengutip Qur’an surat al Fatir ayat 29. Terjemahannya begini:

Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah, dan mendirikan salat, dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugrahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi” (TQS Fatir [35]:29)

Lalu Alvin menambahkan “Alvin ingin berniaga sama Allah, karena pasti gak akan rugi”

Terharu lagi… T.T

Mbak Almeera lalu bertanya pada Hilyah, apa motivasinya menghapal al-Qur’an. Hilyah, dengan suara kekanakannya, menjawab “Hilyah pengen kasih mahkota ke ummi dan abi nanti di akhirat[1]

Ah…. Speechless T.T


Foto dari @pewski
Disaat lagi terharu gitu, MC memanggil teh Tina – brand manager Sygma CMC– ke panggung. Teh Tina persentasi tentang problematika ummat yang ada di Indonesia. Kata beliau, salah satu sebabnya adalah jauhnya kita dari al-Qur’an. Jangankan memahami dan menerapkannya, memabacanya saja tidak. Teh Tina cerita, ada hasil survey bahwa keluarga muslim yang memiliki al-Qur’an di Indonesia ini gak sampai 50%, dan yang rutin membacanya cuma sekitar 2%!

Persentasi teh Tina

Padahal, Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar sedunia. Padahal membaca al-Qur’an termasuk dari pokok-pokok agama. Padahal, tuntunan hidup itu ada banyak di al-Qur’an. *ngomong ke diri sendiri*

Karena itulah Syaamil mengeluarkan program #AyoNgajiTiapHari. Program ini adalah program berbasis komunitas yang ber-azzam untuk ngaji tiap hari. Terserah, mau sehari seayat, selembar atau sejuz. Komunitas yang dirangkul oleh gerakan ini sudah ada beberapa, yaitu:


ODOL: One Day One Lembar

ODOA: One Day One Ayat (biasanya sekalian bahas tafsirnya)

Cari deh nama-nama komunitas di atas via Facebook atau twitter.
Nah, kalau pembaca tertarik ingin bikin program serupa di perusahaan atau di kompleksnya bisa hubungin nomer kontak berikut ini:


Selanjutnya mbak MC memanggil Bunda Ary, National Sales Manager of Sygma CMC. Nah, bunda Ary ini persentasinya tentang Syaamil Digital. Yaitu, smartphone dan tablet keluaran Syaamil dengan built-in konten Islami yang sangat lengkap. Apa aja?
  • Aplikasi Qur’an yang dilengkapi dengan tafsir, hadits, khazanah pengetahuan, panduan tajwid;
  • Tafsir Ibnu Katsir 30 juz;
  • Aplikasi haji dan umrah. Panduan lengkap tahap demi tahap ibadah haji dan umrah;
  • E-Book “Pustaka Sains Populer Islami”. Ada 10 jilid buku ekslusif dengan ilustrasi;
  • Game A Ba Ta;
  • Video animasi;
  • Syaamil Qur’an terjemahan per kata;
  • Aplikasi Ibadah Muslim Kosmopolitan. Di dalamnya ada panduan salat, zakat, shaumdoa pilihan, masjid terdekat dan banyak lagi terkait ibadah mahdhah;
  • Mudah Belajar al-Quran. Aplikasi untuk belajar membaca al-Quran;
  • E-Book “It’s My World”. E-Book untuk anak-anak senilai 3 juta plus beberapa e-book lainnya.

Total nilai aplikasi ini sekitar 10 juta, tapi note-nya gak semahal itu kok. Syaamil note harganya Rp. 3.275.000 dan Syaamil Tab Rp. 2.150.000. Dan tentu saja sudah dilengkapi Android Jelly Bean. :D

Tamu terakhir yang diundang ke panggung adalah Mas Erwin, produser Hafidz Indonesia RCTI tahun lalu. Di panggung mas Erwin cerita tentang lika liku program tersebut. Dunia pertelevisian itu orientasinya adalah profit, bukan manfaat jadi tidak mudah bikin acara seperti Hafidz Indonesia di stasiun TV yang cukup besar.

Beliau cerita bahwa niatnya bukanlah share dan rating pada saat itu, tapi ingin banget (juga ambisius) bikin acara yang bermanfaat, walaupun tidak populer. Gak ada seorangpun yang menyangka program Hafidz Indonesia bisa sukses, termasuk mas Erwin sendiri. Tayang aja udah syukur deh. Bayangin, TVRI aja sekarang udah gak mau menayangkan lomba MTQ, apalagi RCTI? Begitu kira-kira.

Tapi Allah swt berkehendak lain, Hafidz Indonesia sukses, rating tinggi, Hilyah dan Alvin diundang oleh Mentri Agama, sementara Adi[2] (peserta terkecil) diundang oleh BJ Habibie ke rumahnya. Ini berarti dari Mentri agama, mantan presiden sampai rakyat jelata macam saya nonton Hafidz Indonesia. Masyaallah.

Tahun ini stasiun TV lain menduplikasi program serupa, saya gak sebut namanya tapi nanti pembaca juga tau, hehe. Tapi kata mas Erwin gak papa, kita bersinergi untuk mendakwahkan Islam, jangan sikut-sikutan. Saran beliau sih, stasiun TV lain membidik peserta dengan umur yang berbeda dari Hafidz Indonesia[3].

Pulangnya, saya dioleh-olehin goodie bag dari Syaamil. Isinya al-Quran dan buku kecil. Alhamdulillah.






[1] “Siapa yang membaca Al-Qur’an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, akan dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orangtuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan) yang tidak didapatkan di dunia. Keduanya bertanya, ‘Mengapa kami dipakaikan jubah ini?’ Dijawab, ‘Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al-Qur’an.” (HR. Imam Hakim)
[2] Adi ketika menjadi peserta HI 2013 umurnya baru 3 tahun dan sudah hapal juz 30.
[3] Hafidz Indonesia di RCTI membidik anak usia 3-7 tahun untuk ikut lomba MTQ.

3 comments

Keren banget... *Sentilan buat saya. Anak kecil aja tahu... :'(

REPLY

Betul teh :)
Semoga anak kita kelak bisa mengikuti kebaikan mereka.

REPLY

Cerita-cerita Frida Designed by Frida Nurulia